Showing posts with label Perencanaan Keuangan. Show all posts
Showing posts with label Perencanaan Keuangan. Show all posts

Friday, April 11, 2014

Cara Efektif Mengatur atau Mengelola Keuangan Bagi Karyawan

Masalah seorang karyawan biasanya seputar gaji yang selalu habis di awal bulan. Masalah keuangan yang terjadi ini biasanya diakibatkan oleh beberapa hal, seperti salah dalam mengatur keuangan atau penghasilannya yang memang benar-benar sangat minim, atau juga memang kebutuhannya yang sangat banyak sehingga menghabiskan banyak uang.

Agar anda bisa terhindar dari masalah ini, ada baiknya anda menyimak beberapa tips atau cara mengelola keuangan bagi seorang karyawan berikut ini:
Posted by: Bonk
Ayo Tingkatkan Penghasilan, Updated at: 4:20 AM

Thursday, March 20, 2014

Cara Efektif Mengatur Keuangan Usaha

Salah satu penyebab usaha mengalami kegagalan adalah karena buruknya manajemen keuangan yang dimiliki oleh usaha tersebut. Masalah ini kerap terjadi pada pelaku usaha kecil atau pemula yang belum mengerti tentang sistem pengelolaan keuangan usahanya. Kebanyakan dari para pengusaha pemula tidak memisahkan antara keuangan usaha dan keuangan pribadinya, sehingga pada kemudian hari ketika bisnis sedang limbung, keuangan pribadi ikut terkena imbasnya. Selain itu jika hal ini terjadi maka bisnis akan sulit untuk berkembang karena uang yang harusnya digunakan untuk biaya operasional usaha bisa termakan untuk keperluan pribadi.

Oleh karena itu kemampuan dalam mengelola keuangan itu sangat penting diperlukan, karena salah satu syarat agar sebuah usaha bisa berkembang dan maju adalah bagusnya atau baiknya manajemen keuangan yang dimiliki usaha tersebut. Berikut ini beberapa cara efektif yang mungkin bisa anda gunakan untuk mengatur keuangan usaha kecil anda:

1. Buatlah keuangan secara terpisah
Sering kali para pelaku usaha tidak  mengindahkan hal ini, Alasannya, karena usahanya masih kecil, jadi belum kompleks. Cara itu salah. Meskipun usahanya masih terbilang kecil harus gunakan dompet berbeda atau rekening bank yang berbeda. Jangan sampai uang usaha dipakai untuk kebutuhan pribadi, jadi buat dua akun yang terpisah, jika Anda perlu tambahan modal dari dana pribadi maka dianggap sebagai pinjaman yang harus dikembalikan.

2. Tentukan besar prosentasi keuangan yang dibutuhkan
Setelah anda memisahkan uang pribadi dengan uang usaha, sekarang buatlah prosentase keuangan yang digunakan untuk kebutuhan usaha. Seperti berapa persen uang yang akan digunakan untuk biaya operasional usaha, berapa persen laba yang bisa anda ambil, berapa persen uang untuk cadangan kas usaha, serta berapa persen uang yang akan digunakan untuk mengembangkan usaha. Biasanya prosentase yang ditentukan masing-masing pengusaha tidak sama, yang terpenting cara tersebut bisa membantu anda dalam mengelola keuangan usaha anda sesuai dengan porsi yang telah anda tetapkan sebelumnya.

3. Buatlah pembukuan
Buatlah pembukuan dengan rapi. Adanya pembukuan bertujuan untuk mengontrol semua transaksi keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, serta hutang dan piutang yang dimiliki usaha. Selain itu pembukuan yang rapi juga akan mempermudah Anda untuk mengevaluasi perkembangan usaha.

4. Pahami keuntungan dan resiko berhutang
Mengembangkan usaha dengan cara berhutang memang diperbolehkan, terlebih lagi jika kondisi keuangan usaha sangat baik, maka berhutang mungkin menjadi salah satu ide yang cukup bagus untuk mengembangkan usaha. Namun berhati-hatilah dengan resiko berhutang, hutang memang bisa mengembangkan usaha anda, namun hutang juga bisa membuat usaha anda bangkrut. Bila kondisi keuangan usaha buruk, adanya beban cicilan hutang hanya akan memperburuk keadaan usaha anda. Oleh karena itu anda harus jeli kapan waktu yang tepat untuk menggunakan daya ungkit (leverage) hutang ini.

5. Perhatikan arus kas usaha
Sebagai pengusaha anda harus selalu kontrol arus kas usaha. Bila arus kas usaha lancar maka segala kewajiban yang harus dibayar perusahaan juga bisa terpenuhi. Jika arus kas usaha anda tidak berjalan lancar, maka sebagian operasional usaha akan terganggu. Oleh karena itu selalu pastikan agar arus kas usaha bisa berjalan dengan lancar. 
Posted by: Bonk
Ayo Tingkatkan Penghasilan, Updated at: 8:22 AM

Wednesday, January 1, 2014

Apakah Istri Juga Perlu Bekerja?

Kodrat dari Tuhan kepada manusia yang tetap ada dari dulu hingga sekarang adalah wanita mengandung, sedangkan pria keluar mencari nafkah. Ketika istri mengandung, biasanya istri diminta berhenti atau cuti dari pekerjaannya. Setelah melahirkan dan umur si anak dianggap sudah bisa ditinggal, sering muncul dilema apakah istri perlu kembali bekerja atau tidak. Alasan untuk kembali bekerja bermacam-macam.
Keinginan muncul dari alasan ekonomi. Selama ini keluarga dengan dua income dianggap lebih baik dibanding dengan satu income untuk kembali bekerja kadang-kadang. Keluarga dengan satu income biasanya memiliki jumlah biaya hidup yang lebih kecil dibanding dengan keluarga dengan dua income. Uang yang bisa ditabung biasanya juga lebih kecil. Namun keluarga dengan satu income juga ada keuntungannya, yaitu pasangan (biasanya si istri) bisa tinggal dirumah untuk lebih memperhatikan anak-anaknya tumbuh.
Keluarga dengan dua income biasanya akan memiliki jumlah pendapatan yang lebih besar. Tetapi konsekuensinya, lebih banyak hal baru yang harusa dipikirkan oleh pasangan tersebut, seperti masalah baby sitter atau masalah-masalah lain karena meninggalkan anak dirumah, sehingga biaya hidup biasanya menjadi meningkat.

Pasangan suami istri tentu punya sejumlah alasan untuk lebih memilih dua income dibanding satu income. Tetapi, satu hal yang harus disadari adalah : Apakah dengan sama-sama bekerja akan menjawab permasalahan keuangan yang muncul?
Ketika anda sedang berpikir untuk menentukan apakah anda berdua perlu memiliki dua income atau satu income, pusatkan perhatian anda untuk menjawab pertanyaan berapa penghasilan bersih yang anda terima setelah dikurangi biaya hidup keluarga dan tabungan rutin. Setelah itu, lihat apakah jumlah tersebut memuaskan atau tidak. Selanjutnya lihat lagi apakah jumlah tersebut sebanding dengan hal-hal nonmaterial yang anda korbankan, seperti waktu yang hilang bersama anak anda, kemudahan dalam merawat anak (tidak perlu pengasuh lagi) dan lain-lain.

Posted by: Bonk
Ayo Tingkatkan Penghasilan, Updated at: 10:01 AM